Dulu



Dulu kita suka bercanda
memaksa bercerita untuk meraih cinta
mencipta bahagia memutus lara
menjemput sebuah rasa untuk meninggalkan hampa

Dulu kita suka sekali bertemu
mengabaikan semu tanpa dijamu
meluangkan waktu untuk tidak diganggu
membuang pilu serta rindu

Dulu kita suka sekali berjanji
membuat janji untuk saling menjaga hati
membuat janji untuk tidak pernah menyakiti
membuat janji untuk merawat hubungan ini
sampai mati.

Tetapi, itu semua kau ingkari
kau pergi ke lain hati
dan sampai sekarang tak pernah kembali.

Ceritakan padaku..

Ceritakan padaku tentang hujanmu
Tentang dinginnya rindu yang menusuk
masuk melalui pori-pori tubuhmu
Tentang derasnya kasih sayang yang kau beri
Hingga kecewa pergi tanpa disadari

Ceritakan padaku tentang cerahmu
Tentang hangatnya cinta yang pernah datang
tanpa sesiapapun yang tahu
Tentang indahnya perasaan dalam menjalin hubungan
Hingga yang tersisa hanya kebahagiaan

Ceritakan padaku tentang harimu
Yang sudah tak ada aku di dalamnya

Hilang Menjadikan Kenang



Termenung di teras rumah, membuang semua yang nyata dan mulai bermain dengan imajinasi; mengkhayal tentang sebuah hubungan yang tak akan pernah usai walau banyak impian yang mustahil untuk dicapai. Apa boleh berharap agar semua ini tak akan pernah mati walau sang pencipta sudah berjanji?!
***
Nadin, saat-saat bersamamu memang sangat menenangkan. Sebelum kenal denganmu aku hanya anak kecil yang tidak tau harus berteman dengan siapa di sekolah yang baru saja aku tempati, aku hanya anak baru yang bahkan tidak seorangpun yang mau berteman denganku, tetapi pengecualian untukmu, kamu yang tanpa ragu memulai obrolan denganku dan sampai pada akhirnya kita menjadi akrab dan saling menyatakan kepada satu sama lain bahwa kita adalah sahabat. Walau tidak begitu paham dengan arti tentang persahabatan, yang kuinginkan hanyalah berteman denganmu sampai di dunia hanya tersisa rasa bahagia.
***
Bertahun-tahun berlalu dan kamu masih berteman denganku. Banyak waktu kita habiskan, banyak ragu kita abaikan. Untuk seorang sahabat, kamu memberiku banyak hal: kebahagiaan contohnya. Aku bahagia denganmu, tenang jika berada di dekatmu. Kita pernah berjanji kepada satu sama lain bahwa kita akan tetap bersahabat dan tidak akan meninggalkan sampai kapanpun, tapi, apa kamu sadar bahwa kamu ingkar terhadap janji itu?!
Dua tahun lalu kamu pergi dan sampai kapanpun tidak akan kembali, saat itulah untuk pertama kalinya aku sangat benci denganmu, kecewaku memuncak hingga air mata keluar deras melalui kelopak, dan dada terasa sangat sesak.
Kecelakaan mobil pada dua tahun lalu membuat kamu pergi sekaligus mengingkari janji, pergi dan tak akan pernah kembali lagi. Aku tidak bisa mengerti kenapa harus orang sepertimu yang pergi. Pelajaran pada saat itu yang kudapat darimu hanyalah sebatas kekecewaan yang tiada henti, bahkan sampai detik ini aku masih tidak mengerti kenapa kau ingkari janji yang kau buat sendiri.
Sekali lagi, Apa boleh berharap agar semua ini tak akan pernah mati walau sang pencipta sudah berjanji?!

Bunga




Bunga,
lagi-lagi aku menangisinya
Menangisi orang yang tak pernah kucium keningnya
Menangisi orang yang tak pernah gagal membuatku terpana
Menangisi orang yang belum dan tak akan pernah kujumpa

Bunga,
Tak pernah sekalipun aku mencintai seseorang setulus dirinya
Tak pernah sekalipun aku mencintai seseorang seindah dirinya
Tak pernah sekalipun aku mencintai seseorang sedalam dirinya
Dan, tak pernah sekalipun aku menemukan alasan untuk mencintainya

Bunga,
Maafkan aku yang belum bisa membanggakanmu
Maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu
Maafkan aku yang belum bisa jadi yang terbaik bagimu
Dan, maafkan aku yang belum bisa mengunjungimu

Ah, lagi-lagi aku menangis. Aku mencintaimu, Bunga. 

Di Dalam Hatimu




Sudah lama ku tersesat di dalam hatimu
Sesekali merasakan hangatnya bahagia
Dan juga dinginnya kesedihan yang datang secara tiba-tiba

Sudah lama ku tersesat di dalam hatimu
Ikut berputar pada ragu dan gundah yang kau rasa
Beberapa kali jatuh, bersamaan dengan datangnya amarah yang kau bawa

Sudah lama ku tersesat di dalam hatimu
Tenggelam pada kedalaman yang belum pernah kurasakan
Terbang pada ketinggian yang bahkan jauh lebih tinggi dari awan

Sudah lama ku tersesat di dalam hatimu
Terlelap pada indahnya rindu
Dan menari pada indahnya musik yang merdu

Sudah lama ku tersesat di dalam hatimu
Kamu selalu tahu bahwa aku sangat mencintaimu
“maukah kau menikah denganku?!”

Hanya Kenangan



Kenangan datang bersama lamunan
Mengingatkan segalanya tentang kepergian
Mengingatkan segalanya tentang kebersamaan
Tapi tetap saja
Itu semua hanya kenangan
Tidak mungkin bisa terjadi lagi
Tidak mungkin bisa kembali lagi

Tangisan datang bersama kenangan
Mengingatkan segalanya tentang kesedihan
Mengingatkan segalanya tentang kebahagiaan
Tapi tetap saja
Itu semua hanya kenangan
Tidak mungkin bisa terjadi lagii
Tidak mungkin bisa kembali lagi

Tapi bagaimana jika terjadi lagi?!
Bagaimana jika kamu kembali
Membuat kenangan lalu pergi lagi?!
Yah, setidaknya itu lebih baik daripada tidak bertemu denganmu lagi

Bercerita Tentang Bahagia