Pada akhirnya; Terakhir di 2023
maaf
maaf jika aku terlalu gegabah
maaf jika aku ingin memulainya terlalu cepat
maaf jika aku tidak sebaik pria sebelumku
maaf jika aku tidak bisa mengikuti semua keinginanmu
dan, maaf jika aku sendiri yang membuat rasa cintamu padaku berkurang seperti itu.
mungkin caraku salah dalam menunjukkan keseriusanku
mungkin caraku salah dalam memanjakanmu
mungkin caraku salah dalam membuatmu nyaman bersamaku
dan, mungkin aku memang masih harus belajar banyak untuk bisa membahagiakanmu selalu.
rindu
tak perduli rupa wajah sayu
masih senyummu yang selalu merayu
bulan sabit yang ada pada wajah itu
biarlah tetap abadi pada orang kesukaanku
tak perduli suara yang lesu
tawa sendumu masih seperti lagu
tak kuat jika tak mendengar indah nada itu
meskipun hanya seminggu
tak perduli pada langkah yang terburu-buru
berjalan, berpegangan tangan masih terasa seru
abaikan setiap waktu yang berlalu
asalkan aku tetap bersamamu selalu
kesepian
Romantis
sejenak seperti litani
jadilah bagian dari hariku.
bukan hanya dari pagi sampai malam,
bukan juga dari sekarang sampai nanti.
tapi dari awal mata kita bertemu,
sampai mereka kembali bertemu pada dunia yang berbeda.
jadilah bagian dari afeksiku.
kasih sayang yang hanya ditujukan untukmu,
cinta dan kasih yang hanya layak diterima olehmu.
bukan hanya permainan cinta anak muda pada zamannya,
setidaknya sampai selamanya,
sampai dunia kita hancur tanpa sisa,
dan dipindahkan ke dunia yang baka.
Egois
Sesulit itu kah memahami semua ini?
Ingin lebih banyak didengar
Ingin lebih sering dimengerti
Namun yang terjadi kau malah pergi.
Jungkat-jungkitnya tidak pernah berubah situasi
Hanya selalu turun pada sisi tempatku berdiri.
Selalu mengeluh bahwa semesta tidak pernah adil
Nyatanya kamu sendiri yang enggan merasakan adilnya semesta ini.
Selalu merasa ada di atas semuanya
Selalu merasa paling bisa dimaklumi setiap kesalahannya
Meski pada kenyataannya kamu bukan sudah bukan siapa-siapa.
Dingin, ya?!
Sudutnya terasa sangat hampa
Sepinya datang lagi meninggalkan lupa
Lukanya tidak tersentuh apapun namun kembali terbuka
Mereka tuh kalau datang kenapa selalu bersama, ya?!
Aku yang tadinya sedang baik-baik saja
Lagi-lagi disuruh mengingat kilas balik yang berusaha kulupa sejak lama
Wahai semesta, maumu tuh apa?!
Inginku hancur karena mengingat hal yang sudah kulupa?
Atau ingin aku kembali memperjuangkan hal yang sudah kubuang sejak lama?
Ego
Benarkah apa yang kita perjuangkan kelak dapat dibanggakan?!
Retaknya Mulai Kelihatan
Pelan-pelan kita rasakan semuanya. Masalah yang menjadi bumbu kedekatan sudah mulai terasa hambar. Rasa yang dulu kita anggap paling sempurna perlahan memudar. Kenyataan perlahan datang mengalahkan dan membuat ekspektasinya tertampar.
Kupikir aku masih mampu untuk memaksakan diri, namun katamu "Memaksakan diri bukan hal yang baik dalam sebuah hubungan." lalu mengapa tidak ada yang membantu saat aku ingin melakukan ini dengan sepenuh hati agar perasaan ini tidak hilang?!?!
Kukira kita berdua sudah berusaha membagi kehidupan yang kita jalani ini secara bersama. Tapi kamu masih fokus pada "jika aku bisa melakukan ini sendiri akan kulakukan sendiri". Rasa tidak peduli yang kamu tujukan sangat terasa sampai aku bingung harus bersikap seperti apa, bagian terburuknya aku sampai melakukan hal yang sama kepadamu. Lantas, apa menjadi acuh seperti ini termasuk bagian dari sebuah hubungan yang sedang kita jalani?!
Sebelum ini sudah banyak yang kita lalui. Penyelesaian masalahnya pun selalu dapat membuat kita semakin erat. Perlahan kupikir kita akan mulai terikat sehingga tidak mudah hal-hal lain akan membuat kita pecah. Namun, semuanya tidak lagi terlihat mudah seperti yang sudah-sudah. Seperti ketakutan setiap orang, akupun takut jika akhirnya akan usai dengan cara terburuk yang tak pernah kita bayangkan. Akhir yang buruk yang bahkan tak pernah sekalipun terjadi pada kita sebelum-sebelumnya. Mungkin jika sudah benar terjadi maka akan terasa bagaimana penyesalan itu datang dan menghantui kita setiap malam.
Jika hubungan kita hanya akan menjadi sementara, silakan saja! Jika yang kamu mau hanya berusaha untuk mengakhirinya, utarakan saja! Akan kuberanikan diri untuk menjalani hari-hari tanpa kehadiranmu lagi. Mungkin rasa ikhlasnya akan lama datangnya, namun jika itu yang kamu mau, aku bisa apa?! Yang penting lebih baik untuk saat ini kita jalani saja seperti biasa, jangan menghindar tiba-tiba dan jangan mengelak jika aku sudah tahu kebenarannya. Kalau hubungan ini memang sudah tidak bisa diperjuangkan biarkan aku yang berusaha dengan caraku sendiri untuk melupakan. Terimakasih atas segala kenangan yang sudah diberikan meski kelak akan berusaha untuk kulupakan.
Asal saja malam ini
Semua yang pernah terjadi
Mari kita lakukan lagi, lomba menatap dengan aku yang selalu menjadi pemenangnya. Tak akan kubuang waktuku untuk berkedip jika bisa kupakai untuk menatap wanita tercantik di dunia. Banyak wanita yang mengejar gelar menjadi wanita tercantik hingga rela melakukan apa saja agar orang lain mengakuinya, namun untukmu, lakukan saja sesukamu, akan tetap kuberikan gelar wanita tercantik di dunia ini hanya untukmu.
Mari kita ingat lagi, tarian yang hanya kita berdua yang tahu dengan musik kesukaan kita, musik yang tak pernah ada di kelab manapun. Tarian yang acak namun menyenangkan, sentuhan yang nyaman dan menghangatkan, kala itu di balkon vila tempat kita menginap dan angin malam menjadi saksinya, kita berdua mencipta kenangan indah yang sampai sekarang masih bersemayam dalam kepala.
Mari kita pikirkan lagi, impian-impian yang pernah kita ciptakan saat kita sedang berbaring di atas bukit sambil menatap langit yang cerah dengan awan yang perlahan bergerak terbawa angin, impian-impian yang tak pernah hilang, tak pernah terlupakan, dan semoga tak akan pernah mati.
Wanodya Amerta Adiwarna .....
Terang cahaya adiwarna
Diri renjana hadirkan sukacita
Putri anggun dalam cerita cemburu dibuatnya
Keindahan wanodya yang namanya kusebutkan dalam do'a
Gemintang tergambar jelas pada matanya
Dimanapun berada, nirwana selalu terasa
Entah hilang atau binasa
Atmanya amerta
Entahlah
Sedang kucoba mengakhiri semuanya, namun sejujurnya kuharap aku gagal melakukannya. Setiap kejadian yang ingin kuceritakan, setiap barang yang kubeli, setiap makanan yang kuhabiskan sendiri, semua menjadi pemicu rindu yang biasanya kuberikan padamu.
Teruslah membohongi diri, jangan biarkan pertahanan ini runtuh lagi, rasa nekat ini jangan dibiarkan sia-sia. kisah yang sebelumnya diisi gelak tawa menjadi diam tak berguna, senyum yang ditampilkan tak lagi mampu menyimpan semuanya. Semuanya tak bisa lagi seperti dulu, tak bisa seperti yang kamu atau aku mau.
Semua tertawa kita, kegiatan bersama, tak lagi ada. Entah hilang ke mana, entah tertelan apa, entah sirna karena apa.
Salah
Indahnya pergi, entah ke mana
Rindunya tak memiliki tujuan
Mencari-cari namun hanya lelah yang didapat
Lebih baik mati atau hidup tapi tak berarti?!?!?!
Sekumpulan kata yang disusun menjadi kalimat mampu mengakhiri semuanya. Seketika hancur tanpa sisa, potongan-potongannya berlari menjauh tak ingin disatukan kembali; takut akan kembali hancur, katanya. Banyak suara yang dipendam namun tak bisa dikeluarkan, banyak pertimbangan yang pada akhirnya hanya menumpuk di kepala tanpa tahu harus apa, banyak kata yang jika dikeluarkan hanya akan memperburuk suasana, banyak rindu yang tak tahu harus diapakan karena tujuannya sudah tidak lagi bisa menerima.
Ini menyedihkan, setidaknya aku ingin mati rasa dalam waktu yang lama, karena jika rasa ini membara kelak hanya bisa mematahkan banyak asmara. Aku takut kelak hanya akan menjadi seorang pria tua yang menyesali masa lalunya; masa lalu kelam yang dibuat oleh kebodohannya sendiri.
Mati hanya akan membuat susah semuanya, namun hidup juga tak tahu harus apa. Mereka bilang manusia memang tidak luput dari kesalahan, namun jika kesalahannya melibatkan banyak hati dan perasaan, aku harus apa?!
Rasa kecewa terbesar adalah kecewa dengan diri sendiri itu nyata adanya, siapapun pasti pernah mengalaminya, namun tak semua orang mampu mengatasinya.
Berat sekali rasanya merasakan perubahan yang sama sekali tak pernah diharapakan seperti ini. Berat sekali rasanya mempunyai banyak cerita namun tak tahu harus diceritakan ke siapa. Berat sekali rasanya menyadarkan diri sendiri bahwa semua yang diterima saat ini adalah atas dasar kesalahan diri sendiri.
Selamat tinggal, Nawasena.
Tak kutinggalkan arunika, hanya berlari menuju sinar mentari kota, bukan pantulan pada kaca jendela, namun tak kudapatkan rasa damainya.
Berperang dengan jiwa yang murka. Di bawah serangan senja yang menggila kuperhatikan kilas baliknya; Sepasang anak muda tenggelam ke dalam ombak asmara. Mungkin baiknya gagal berlayar karena kapal yang belum sepenuhnya dipersiapkan, namun keinginan memaksakan segalanya sehingga tenggelam pada rayuan dunia.
Kisah tragis yang mencelakai banyak manusia. Bukan salah asmara, hanya ketidak-siapan yang menjalaninya saja. Yang sangat disayangkan adalah kejadian setelahnya, entah akan seperti apa, namun menghilang bukan pilihan yang terbaik untuk membalas rasa bersalahnya.
Maafkanlah hamba atas segala kecerobohannya. Mulai saat ini lebih baik duduk manis saja mendengar cerita dari orang-orang yang bahagia.
Nayanika
Bintang gelita
cahaya sirna
malam buta
dunia nestapa.
Tenang saja
akan kuperbaiki semuanya
senyum indahnya
pendar matanya
melodi tawanya
serta cerita yang membuatku selalu terjaga
akan kucuri semuanya
Windu Asmara
Kuharap Nyata
Pantai yang selalu kita dambakan tak pernah menjadi saksi tentang betapa romantisnya cinta kita, dan pada akhirnya aku ke sana dengan orang lain yang tak pernah tulus kuberikan semuanya. Wajah, suara, penampilan, caranya berjalan, caranya tertawa, semuanya berbeda namun hanya kamu yang ada di kepala. Cahaya yang terpantul dari air laut memaksaku tertawa saat bayangmu tergambar jelas semuanya di kepala; "Kira-kira apa yang akan kita lakukan ya kalau kamu yang ada di sini dan bukan dia?!"
Semua yang kulakukan di sini, bersamanya, aku ingin lakukan lagi denganmu. Aku ingin menaiki perahu denganmu, bercanda denganmu, berfoto dengan pemandangan matahari terbenam yang menjadi latarnya, merebah di atas pasir dengan pandangan ke atas menikmati bintang dan bulan dengan earphone yang terpasang di telinga dan lagu dari band kesukaan kita yang menjadi penghias malam. Harapanku saat ini sama dengan lirik yang terdengar jelas pada lagu Senandung Maaf dari band kesukaan kita yaitu White Shoes & The Couples Company; "Gelombang Nestapa kuharap sirna"
Ini menyebalkan saat salah satu keinginanku terwujud namun bukan denganmu aku mewujudkannya, hanya bisa memikirkan dan membayangkanmu saat hubungan baruku sudah terjalin dengan orang lain adalah sisi jahat dari diriku yang sudah kuberikan pada orang yang sedang mencintaiku. Namun, setelah dipikir lagi penjahatnya di sini adalah kamu, kan?! Kamu yang sudah pergi dengan hatiku yang terbawa bersamamu membuatku menjadi seperti ini, ini semua ulahmu. Kuharap kamu selalu bawa hatiku itu bersamamu agar tak perlu kucari sendiri hati itu di tempat-tempat yang sudah pernah kita singgahi.
Kuharap bukan aku saja yang masih senang merindukanmu seperti ini, kuharap kamu juga sebaliknya. Kuharap aku masih bisa membaca setiap puisi yang kamu berikan setiap malam sebelum tidur. Kuharap aku masih bisa mendengar tawa indahmu saat sedang menertawakan lelucon yang kamu buatkan untukku. Kuharap semua ini bisa terjadi lagi seperti dulu.
Biarkan Lega Jangan Biarkan Remuknya Bertahan Lama
bersembunyi dibalik banyaknya ekspresi
menghindari kenyataan dari remuknya sebuah hati
Seandainya
Denganmu?!
Hening terjadi di antara kita berdua; seorang yang selalu menghabiskan kesehariannya di dalam rumah sepertiku dengan orang pemberani yang selalu bepergian jauh sendiri sepertimu. Duduk kita di tempat duduk yang ada di stasiun kereta, memperhatikan orang-orang dengan tas besar berisikan barang-barang pribadi mereka. Orang sebanyak ini dengan kota tujuan yang sedikit, dapat dipastikan bahwa banyak dari mereka akan pergi ke tujuan yang sama. Kita tidak ingin pergi ke luar kota, hanya saja ini tempat yang menarik untuk didatangi karena kita bisa melihat serta mengira-ngira orang-orang ini akan pergi dengan membawa perasaan seperti apa; kebahagiaan atau kesedihan.
Tujuan kita selanjutnya adalah museum. Tempat ini menyenangkan, dengan keheningan yang membuatku nyaman serta berjalan denganmu yang membuat situasi ini semakin menyenangkan. Tiba aku di hadapan sebuah lukisan berjudul Endless Pain karya pelukis lokal bernama Agung Kurniawan. Seperti yang dikatakan oleh seseorang bernama Hamada Bahaswara "Menikmati karya Agung adalah perihal kita membaca narasi. Ada kalanya narasi disajikan utuh. Ada pula ketika ia menyajikan fragmen yang kemudian memaksa kita menelaah apakah itu konstruksi atau sudah taken for granted. Namun tidak semua narasi dapat diselesaikan dalam satu medium."
Hari kita usai setelah aku mengembalikanmu ke rumah yang merindukanmu itu. Di perjalanan pulang aku memasangkan earphone ke telingaku dan lagu Coldiac muncul secara acak saat aku masih dalam perjalanan. Aku menikmati lirik-lirik yang dinyanyikan pada lagu berjudul Sampaikan.
"Jika hari ini kau sadari
Diam takkan pernah bisa akhiri
Coba 'tuk
Ungkapkan semua dan akui."
"Sampaikan, keruhnya menyimpan rasa sejak lama
Baiknya kau kira, tak juga
Sampaikan, derasnya rasa yang sebelumnya hanya
Kau putuskan untuk disimpan dunia."
Sesampainya di rumah aku teringat dengan ucapanmu sebelum berpisah tadi; kabari aku jika sudah sampai rumah. Namun belum sempat aku mengabarimu, kulihat ponselku sudah ada pesan darimu yang masuk lebih dulu; "Sudah di rumah?"
Sepertinya aku akan memakai kalimat yang pernah kubaca pada blog salah seorang penulis kesukaanku; Tuhan, semenyenangkan inikah dipedulikan?
Lelah
Selalu tentang lelah yang enggan untuk beristirahat.
Ke sana kemari mencari perhatian,
namun tak ada yang memperdulikan.
Sebenarnya tidak meminta pertolongan
hanya saja ingin dilihat dan diberi pertanyaan,
tidak juga berharap dijatuhkan sebuah perasaan
hanya saja ingin mendapat obrolan dengan jangka waktu yang berkepanjangan.
Sering kali tak berani bepergian sendiri
selalu mengemis untuk ditemani
namun kesalahpahaman datang menghampiri
sampai akhirnya semua bosan untuk menanggapi.
Bayangannya menghantui keseharian
-
Tidak ada yang spesial di pagi tadi, kamu yang selalu sibuk dengan urusanmu sendiri, dan aku yang seperti biasa menikmati kopi pahit yang ti...
-
Beberapa hari sebelum pergantian tahun Hati berkata; ada beberapa hal yang perlu diucapkan sebelum berpisah tapi fikiran pun tahu, bahw...
-
Langkah ini tak pernah ragu untuk mengajakmu bertemu. Membiarkanmu bersandar pada bahu sambil melepas pilu. Mematikan sendu da...
-
'Suatu hari kamu akan terbangun, beranjak dari tempat tidur yang kamu anggap paling nyaman itu, menyadari bahwa hatimu sudah tidak lagi ...
-
Pagi, sayang! sudah bangun belum?! atau masih terlelap memimpikan sesuatu yang indah bersamaku?! jangan! jangan masukkan aku ke dalam mim...
-
Rasa yang selalu menghantuiku setiap harinya Rasa yang dulu kufikir akan menghilang dengan sendirinya Tapi kini, justru menyiksaku dalam b...
-
Pada malam singkat yang paginya tak pernah kuharap, aku melamunkan dirimu; Menari di atas kapal besar yang akan membawa kita ke sebuah tempa...
-
Hujan masih menurunkan duka Memaksa mengingat kembali rasa yang hampir terlupa Lagi-lagi memberikan dampak paling terasa Memunculkan...
-
Hi, kamu! Maaf sudah mencampakkanmu kala itu Seperti menutup jendela saat hujan datang Seperti menutup pintu saat senja terpajang Sepert...
-
Kita hanyalah sekumpulan penyesalan yang menjadi satu, hanya bisa diam membatu tanpa bisa melakukan sesuatu, selalu saja mengeluh atas berp...