Entahlah!!

Kau mencintainya.
Dan memilih untuk mengecewakanku.

Pengakuanmu menjelaskan semuanya
Segala macam bimbang yang tertahan pada hubungan kita
Semuanya menjadi jelas dengan apa yang kau ucap kala itu
Ucapan yang memaksaku menahan derasnya air yang akan keluar dari mata
Air mata yang selama ini kau jaga dengan baik agar tidak pernah keluar
Dan kujaga baik-baik juga agar tidak membuatmu kecewa,
Tetapi kenyataannya kau sendiri yang membuat ini berontak ingin keluar dengan ganasnya

Kau bilang kau cinta dan akan selalu mencintaiku
Aku tidak mempertanyakan lagi tentang itu dan langsung mempercayaimu
Namun seiring berjalannya waktu kau tiba-tiba berubah dan menjadi lebih cuek kepadaku
Dan aku mulai mempertanyakan rasa cintamu yang pernah kau ucapkan itu

Pada perpisahan kita kali ini
Kupertaruhkan banyak kepercayaan orang menjadi kekecewaan
Bukan hanya aku, banyak sekali yang ingin hubungan kita beranjak menjadi lebih baik
Namun kenyataannya seperti ini

Tahun-tahun yang sudah dilalui jadi seperti tidak ada gunanya
Kesenangan yang banyak diterima menjadi hancur seketika
Serta harapan-harapan yang kuanggap akan menjadi nyata sudah tidak ada lagi artinya

Curahan Hati

Sulit sekali untuk menuliskan sebuah puisi akhir-akhir ini

entah karena objeknya yang sudah tidak nyata

atau memang sudah tidak ada dorongan untuk membuatnya

atau dua-duanya?! 

Bagiku, susah sekali mencari inspirasi untuk menulis sebuah sajak

jika kucoba, hasilnya selalu saja tidak bisa memuaskan diriku sendiri

jadi seperti curhat, ya! hehehe.

Ah, tetapi sepertinya aku ingin mencoba membuatnya lagi

(Tanpa Judul) #3

Aku kesulitan melupakan hal indah yang pernah kita lalui
pemicu kecil selalu saja menghalangiku untuk melupakan apa yang ingin aku lupakan
bukan berarti aku ingin melupakan sepenuhnya
hanya saja ini menyakitiku setiap kali aku teringat tentang kenangan indah yang pernah kita lalui
bayangmu selalu saja menghantui
entah aku yang berhalusinasi atau memang semua bentuk perasaanku tidak pernah bisa lepas darimu
aku takut jika memang kenyataannya aku tidak lepas darimu sedangkan kamu dapat berhasil menemukan orang baru dengan begitu mudahnya

Aku paham betul saat kamu meminta untuk mengakhiri semua hubungan kita
tapi menjadi benar-benar menghilang apakah baik untuk kita berdua?
maksudku, bukankah semuanya masih bisa diperbaiki?! 
walaupun tidak menjadi seperti dulu, bukankah masih bisa berteman seperti kamu dengan yang lainnya?!

Memaksakan diri untuk melupakan akan jauh lebih menyulitkan dibanding mengikuti alurnya dan lupa dengan sendirinya, kan?

(Tanpa Judul) #2

Jika dekat
Ingin kudekap setiap erat yang mulai memberi jarak
Mengabaikan jarak yang sudah ada dan menghilangkannya secara perlahan
Membuat cerita indah lagi setelah semua cerita lama yang ada sudah memudar
Menerima lagi semua keadaan dan segala kekurangan yang ada pada diri kita

Di antara kesedihan yang setiap hari terasa
pasti selalu ada rindu yang bertebaran di setiap sisinya

Di antara kerinduan yang setiap saat menekan
pasti selalu ada air mata yang jatuh tak beraturan

Bintang

Aku tidak keluar untuk melihat bintang malam ini

aku sudah sangat yakin bahwa bintang-bintang itu selalu indah

hanya saja mereka tidak selalu ada setiap malam setiap aku butuhkan

Selalu menenangkan melihat bintang-bintang bersinar pada malam hari

Lalu, ke mana mereka saat siang hari? 

Apakah kalah dengan cahaya matahari sehingga mereka menjadi tidak terlihat?

Atau memang mereka berpindah ke tempat lain untuk menyinari langit yang sedang tidak dapat cahaya dari matahari?

Baik sekali ya bintang-bintang itu

(Tanpa Judul)

Aku benci semuanya
kesunyian di malam hari
kebisingan di siang hari
semua tampak menyebalkan
sampai aku mengerti bahwa pada akhirnya aku memang tidak bisa menerima semua keadaan di dunia

Aku ingin sejenak menghilang dari bumi
entah pergi ke planet lain atau hanya sekedar mati suri
mimpi dan imajinasiku selalu lebih baik dari realita yang ada
apa seharusnya aku tidak usah berharap untuk bermimpi dan berimajinasi agar tidak ada perbandingannya dengan realita??

Aku tidak tahu harus melakukan apa sekarang ini
kebencianku terhadap diri sendiri sudah jauh merusak hari-hari
kebingunganku terhadap apa yang seharusnya aku lakukan sudah membuang banyak waktu selama ini
apa sudah seharusnya aku berhenti?
berhenti apa?! bahkan aku pun tidak tahu apa yang sedang aku bahas sekarang ini

Semesta, biarkan ia menemukan tulisan ini dengan sendirinya. Jangan dibantu, ya!

Semesta, aku gagal dalam melindungi cinta
cinta yang semestinya aku jaga lebih lembut dari memegang sebuah bunga
cinta yang seharusnya kuperjuangkan untuk selalu bahagia sampai lupa arti kesedihan dunia
cinta yang selalu dapat menerimaku saat semua orang bahkan tidak berharap aku ada
aku menyesal telah menarik sedikit perasaanku yang sebelumnya sudah kuberikan sepenuhnya

Semesta, aku takut ia trauma menjatuhkan perasaannya untuk orang lain
aku takut ia memusuhiku seperti yang semua orang lakukan selama ini
aku takut ia tak akan menerimaku lagi di kehidupannya
aku takut tidak bisa masuk lagi ke dalam cerita indah kehidupannya
kuharap ketakutanku ini hanya sebatas rasa takut yang tak pernah terjadi seperti biasa

Semesta, mungkin menjauhkannya dariku adalah salah satu caramu untuk melindunginya
kuharap memang benar itu nyatanya
tolong bantu ia untuk menemukan orang yang baik untuknya
jika memang bukan aku orang yang ditakdirkan untuknya, pastikan ia bahagia bersama orang pilihannya

Semesta, aku masih memikirkannya dalam setiap detik di keseharianku
aku senang dan setelah itu aku merindukannya, hanya saja aku tak bisa apa-apa
aku khawatir aku juga masih ada di dalam pikirannya dan mengelilingi setiap sisi otaknya
aku takut untuk masuk ke kehidupannya secepat ini, aku ingin ia meredakan kesedihannya dahulu
walaupun aku yakin setelah lupa nanti ia akan tetap merasakan kilas balik kesedihannya jika melihatku

Wahai Semesta,
kuyakin aku bisa percayakan ia padamu, karena aku sudah tidak bisa percaya pada diriku sendiri
jaga ia dengan baik ya, entah itu tubuhnya atau hatinya
sampaikan saja salamku padanya entah bagaimana caranya aku tidak peduli
beritahu ia juga bahwa malam ini aku merindukannya.


Dokter

Kuingat patah yang tak pernah sembuh semula

Bukan tulang, tapi gejala ini nyata 

Sakit di dalam, dengan keluhan yang tak bisa dibicarakan

Bisakah ini disembuhkan oleh seorang dokter?

Tidak! Karena menyembuhkan patahan ini bukan keahlian dokter.

Iya! Jika orang yang tepat yang menjadi dokternya.



Deras

Hujan di luar sangat deras, mari kita tutup jendela dan pintunya sebentar

bisa, kan? 

Aku berharap kamu bisa melakukan itu

Namun, sepertinya masih ada beberapa air hujan yang berhasil masuk ke dalam

Bolehkah aku mengumpulkan airnya dan keluar sebentar untuk membuangnya?

Tapi, tolong bukakan pintunya lagi untukku saat aku ingin masuk

Kamu bisa melakukan itu, kan?

Karena aku akan sangat kedinginan jika kamu tidak bisa membiarkan aku masuk kembali,

jadi, tolong bukakan pintunya untukku(lagi).

Tangisan

Besok adalah hari raya bagi yang merayakannya, hari kemenangan bagi seluruh umat muslim di dunia. Hari yang juga menjadi simbol untuk saling meminta maaf dan memaafkan orang-orang. tetapi, sangat tidak masuk akal jika meminta maaf dan memaafkan hanya di hari raya saja. Setiap orang sudah sewajarnya meminta maaf jika memiliki kesalahan terhadap orang lain dan memaafkan setiap kesalahan orang lain bagaimanapun caranya. 

Selalu saja ada tangisan di saat momen-momen berharga pada hari raya, dan juga ini menjadi salah satu hal yang sedikit membingungkan untuk saya. Orang akan menangis jika merasa sangat sedih, dan akan menangis juga jika merasa sangat bahagia. Ini hal yang membingungkan, bukan? Bagaimana jika ada orang yang salah mengartikan sebuah tangisan yang jatuh di wajah orang lain. Bagaimana jika tangisan dalam sebuah acara pernikahan ternyata adalah tangisan kesedihan bukan kebahagiaan? Begitupun sebaliknya, bagaimana jika air mata yang jatuh pada hari perpisahan dengan orang yang penting adalah tangisan kebahagiaan bukan kesedihan? Lantas, apakah setiap tangisan adalah rahasia setiap orang?

Sepertinya saya harus berpikir menggunakan sudut pandang lain. Bagaimana jika begini saja: Tangisan dan air mata yang jatuh pada wajah indah orang lain adalah bukti dari sebuah rasa dan ketulusan setiap orang pada hal tertentu. Jika orang menangis pada sebuah acara pernikahan, mari kita anggap itu bukan kesedihan atau kebahagiaan, anggap saja air mata yang jatuh itu adalah tanda dari ketulusan seseorang pada momen berharga dan kehidupan yang berbeda yang akan mereka jalani nantinya, dan Jika orang menangis pada sebuah perpisahan dengan orang yang penting di hidupnya, anggap saja itu adalah sebuah rasa yang tidak karuan yang tiba-tiba berubah karena kepergian seseorang yang penting di hidupnya.

Ah, menulis apa sih saya kali ini. Maafkan ya, hehe, maafkan setiap kesalahan saya. Dan, Mohon maaf lahir dan batin. Maafkan atas lahirnya saya dan segala tindakan-tindakan saya di dunia yang dapat membuat batin kalian tersiksa. Selamat merayakan hari raya idul fitri bagi yang menjalaninya. Dan, Selamat atas berhasilnya kalian melewati bulan ramadhan kali ini :)

Maafkan aku, Kekasihku!

Pada cahaya indah bulan malam ini, maaf aku menjatuhkan hujan pada taman pipi cantikmu itu

Taman yang tak pernah dikunjungi oleh kecupanku malah berubah menjadi taman yang penuh air hujan

Air hujan yang tak pernah bermanfaat dan bersifat menghancurkan dari dalam perasaan.

Maaf aku tidak bisa datang membawakan tangan untuk menghapus air mata itu, aku terlalu takut untuk melihatmu

Walaupun aku selalu memelukmu dari dalam imajinasiku, kuharap rasa itu bisa sampai kepadamu secara langsung

Aku tidak bisa dan tidak berani untuk mencoba menenangkanmu sekarang ini, walaupun sebenarnya aku ingin

Aku terlalu takut, takut akan segala hal yang kulakukan dapat menyakitimu.

Walaupun sebenarnya mungkin sudah jutaan kali aku menyakitimu.

Maaf.

Bercerita Tentang Bahagia