Selamat tinggal, 2022, serta kenangan dan orang-orang yang menciptakannya,
Pamit #3
Tak lagi berarti tiap kecupan yang pernah kau daratkan pada pipi ini, setiap puisi yang tercipta akan hilang dan pergi. Aku akan pergi, jangan cariku kembali jika yang kau inginkan hanya tetap menyakiti. Pemahaman kita tentang cinta sudah berbeda, sudah tidak bisa dipaksakan jika setiap rindu sudah tidak memiliki tujuan yang sama. Jangan tanya bagaimana, bukan bagianku lagi untuk mengingatkanmu tentang semua luka yang kupunya.
Kukira setiap potret yang tercipta dapat tersimpan sampai selamanya, nyatanya begitu rasa cintanya memudar, potretnya pun akan hilang juga. Pamitku kali ini memiliki tujuan, bukan sekedar pergi sementara dan kembali semaunya. Kuharap kau pun mengerti itu.
Walaupun tidak seharusnya, tetapi aku ingin berterimakasih padamu karena sudah mengisi waktu luangku dengan baik walau pada akhirnya akan tumbuh luka, terima kasih sudah menemaniku walau pada akhirnya akan menyerah juga, terimakasih sudah menciptakan luka paling sempurna yang tidak akan bisa kutebak kapan sembuhnya.
Pamit #2
Hujan kali ini tak lagi kuperhitungkan
Saat-saat harus kuhirup segala ketidakpedulian ini
Rasa yang sudah tidak lagi bisa dirasakan
Hampa menyebar hampir ke seluruh udara yang ada
Tak bisa lagi dihindari.
Tak ada lagi aku berlari mencarimu yang tengah bersembunyi
Lelah yang datang sudah tak bisa diistirahatkan lagi
Entah ini salah satu atau satu-satunya pilihan untuk menyelamatkan hati
Sepertinya aku memilih untuk berhenti.
Ini akan jadi permohonanku untuk pamit
Entah pamit dari dirimu atau setiap kenangan yang kulakukan bersamamu.
Setiap detik yang kita habiskan kuharap untuk melupakannya
Menghapus semua hal tentang kita
Karena pada pamit kali ini, kuharap tak ada lagi dirimu di kepala.
Pamit #1
Kutinggalkan...
Entah sosoknya
ataupun kenangannya.
Entah bahagianya
ataupun sedihnya.
Entah impian yang hampir jadi nyata
ataupun harapan yang hancur lebur tak terkira.
Kulepaskan...
Entah sosoknya
ataupun sikapnya.
Entah cerahnya
ataupun hujannya.
Entah canda tawa yang kulakukan bersamanya
ataupun kesedihan yang sampai sekarang masih belum sirna.
Aku pamit...
Entah akan kembali, atau tidak sama sekali.
Entah tetap berkomunikasi, atau ingin menyendiri
Entah mampu berdamai dengan diri sendiri, atau tenggelam lalu mati.
-
Tidak ada yang spesial di pagi tadi, kamu yang selalu sibuk dengan urusanmu sendiri, dan aku yang seperti biasa menikmati kopi pahit yang ti...
-
Beberapa hari sebelum pergantian tahun Hati berkata; ada beberapa hal yang perlu diucapkan sebelum berpisah tapi fikiran pun tahu, bahw...
-
Langkah ini tak pernah ragu untuk mengajakmu bertemu. Membiarkanmu bersandar pada bahu sambil melepas pilu. Mematikan sendu da...
-
'Suatu hari kamu akan terbangun, beranjak dari tempat tidur yang kamu anggap paling nyaman itu, menyadari bahwa hatimu sudah tidak lagi ...
-
Pagi, sayang! sudah bangun belum?! atau masih terlelap memimpikan sesuatu yang indah bersamaku?! jangan! jangan masukkan aku ke dalam mim...
-
Rasa yang selalu menghantuiku setiap harinya Rasa yang dulu kufikir akan menghilang dengan sendirinya Tapi kini, justru menyiksaku dalam b...
-
Pada malam singkat yang paginya tak pernah kuharap, aku melamunkan dirimu; Menari di atas kapal besar yang akan membawa kita ke sebuah tempa...
-
Hujan masih menurunkan duka Memaksa mengingat kembali rasa yang hampir terlupa Lagi-lagi memberikan dampak paling terasa Memunculkan...
-
Hi, kamu! Maaf sudah mencampakkanmu kala itu Seperti menutup jendela saat hujan datang Seperti menutup pintu saat senja terpajang Sepert...
-
Kita hanyalah sekumpulan penyesalan yang menjadi satu, hanya bisa diam membatu tanpa bisa melakukan sesuatu, selalu saja mengeluh atas berp...