Aku menulis untuk kubaca saat aku hampir menyerah nanti



Pada malam yang begitu cerah, aku hampir menangis. Bukan. Bukan karena kesedihan, ini karena bahagia. Bahkan aku sampai berpikir, kamu ini sebenarnya penyihir, ya?! Mudah sekali membuat orang bahagia, aku saja sulit melakukan itu padamu. Untuk apa sih kamu buat aku bahagia?! Bahkan orang lain saja menilai kamu sebagai orang yang cuek, tapi kenapa padaku berbeda? Berkali-kali aku berkaca dan yang kupikirkan pun selalu sama; aku masih bukan siapa-siapa dan tak pantas untukmu. Sedangkan kamu, kamu cerdas, digemari banyak orang, apa pantas aku yang seperti ini dibahagiakan olehmu? Saat orang-orang berpikir bahwa dunia ini tidak adil, beberapa detik lalu aku setuju dengan hal itu, tapi bukan untukku, itu untukmu. Apa adil jika orang sesempurna dirimu hadir di dunia hanya untukku?

Yang dapat kupikirkan saat ini hanya dua hal; sepertinya dunia sedang melakukan kesalahan dengan menghadirkan aku di hidupmu, atau sebenarnya dunia tidak salah tentang itu, hanya saja aku diminta untuk berjuang lebih keras agar bisa pantas untukmu. Sepertinya pemikiran yang kedua jauh lebih membuatku tenang, bantu aku untuk berjuang lebih keras ya supaya aku dapat diakui oleh semua orang di dunia ini bahwa aku pantas untukmu:)

Entah ini apa


Apakah arti bahagia untuk mereka yang setiap hari hanya merasakan patah hati? Apa tujuan tuhan membuat orang menjadi bahagia? Apa untuk menyadarkan kita tentang tak ada yang lebih indah dibanding bahagia, atau untuk menjatuhkan kita kapan saja dengan alasan 'bahagianya sudah, sekarang giliran kecewa'? Tidak. Tuhan tidak sejahat itu. Yang kupercaya, tuhan lebih sering memberi rasa bahagia dibanding kecewa, jika seperti itu, mungkin alasan tuhan memberi kita kecewa agar orang lain dapat bahagia. Mungkin saja kebahagiaan dan kekecewaan itu terbatas dan kita harus bergantian dengan orang lain untuk merasakan itu. Menurutku itu masuk akal, iya, tapi hanya akalku. Aku masih memiliki akal, ya, ini akal manusia, walaupun sepertinya sedikit berbeda dengan manusia yang pernah kutemui. Atau mungkin ini akal manusia biasa dan tak berbeda dengan manusia lainnya dan aku saja yang berlebihan tentang pemahaman 'akal' untuk diriku sendiri, maaf. Entah apa yang sudah kutulis malam ini, maaf jika tidak mengerti. Awalnya aku harap aku mampu menulis sesuatu tentang wanita yang seharian ini tak kudapati kabarnya, tapi nyatanya aku belum mampu. Semoga lain kali aku bisa, semoga saja.

Bunga


Selalu sayang matahari
Tetap cinta pada bumi
Rindu kecupan udara pagi
Dibantu air semakin berseri

Bunga,
Menari-nari walau resah dengan manusia
Selalu indah bagaimanapun bentuknya
Tak pernah menangis meski dicabut dengan paksa

Bunga,
Selalu berhasil membuat terpana
Memanjakan setiap pasang mata
Memberi kedamaian pada setiap jiwa

Bunga,
Terlihat bahagia apapun keadaannya
Menyempurnakan segala macam cinta
Mengindahkan segala yang buruk di dunia

Bunga,
Tetaplah di sana
Tetaplah buat aku ceria
Apapun keadaannya.

Bercerita Tentang Bahagia