tak perduli rupa wajah sayu
masih senyummu yang selalu merayu
bulan sabit yang ada pada wajah itu
biarlah tetap abadi pada orang kesukaanku
tak perduli suara yang lesu
tawa sendumu masih seperti lagu
tak kuat jika tak mendengar indah nada itu
meskipun hanya seminggu
tak perduli pada langkah yang terburu-buru
berjalan, berpegangan tangan masih terasa seru
abaikan setiap waktu yang berlalu
asalkan aku tetap bersamamu selalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar